“Astaga, telornya?”
“Sepuluh butir disambar petir, hancur berantakan.”
“Telor-telorku….”
“Benar ini semua terjadi?”
“Wek…wek…wek.”
“Jawab yang benar.”
“Wek…wek…wek…wek.”
“Jangan main-main.”
Begitulah penggalan naskah Wek-Wek karya Iwan Simatupang yang dimainkan penuh totalitas oleh para pemain dalam pertunjukkan yang bertajuk Pentas Produksi ke 2 Teater Kardus.
Para penonton dibuat begitu takjub dengan aksi para pemain, dan siapapun yang menyaksikannya pasti merasa teraduk-aduk perasaanya. Tangis, tawa, jengkel, bahkan marah menjadi campuran yang meledak keluar serasa ingin meluapkannya.
Bertempat di Gedung Aula SMK Salafiyah (14/11), pertunjukkan yang diadakan sebagai perayaan ulang tahun ke 5 Teater Kardus ini terasa begitu hidup.
Aula yang disulap menjadi arena pertunjukkan dengan dekorasi hasil kreativitas siswa, membuat siapapun yang menjadi penonton di dalamnya serasa seperti menaiki wahana yang memicu adrenalin hati berada pada titik puncak yang tertinggi.
Para Pemain Teater Kardus dalam Pentas Tigan Wek-WekSelaku pembimbing Teater Kardus, Angga Widhi P. mendapatkan kesan yang membanggakan dari penampilan yang ditunjukkan para pemain dan apresiasi dari penonton.
“Semua kru memberikan penampilan penuh totalitas sesuai tugas masing-masing. Saya sangat terkesan.” Ungkap pembina yang akrab dipanggil Pak Angga tersebut.
Di akhir pementasan, Pak Angga juga berharap agar Teater Kardus dalam Pentas ke 2 yang bersamaan dengan ulang tahun ke 5 ini, tetap menjunjung tinggi agama, dan norma-norma di lingkungan pondok pesantren, agar teater dengan agama bisa selaras dalam harmoni.
“Semoga Teater Kardus tetap konsisten berkarya dan semakin eksis. Salam Budaya.” Kata Pak Angga dengan penuh semangat.
Tim Redaksi: Edukratif News
Post a Comment