Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Karya yang Bermanfaat untuk Meningkatkan Kreativitas Santri Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang

kali dibaca


Inspirasi - Lingkungan yang bersih dan sehat adalah impian semua orang. Namun, kita seringkali tidak memperhatikan dampak limbah yang kita hasilkan terhadap lingkungan.


Oleh karena itu, Pondok Pesantren Addainuriyah 2 melaksanakan program “Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Karya yang Bermanfaat” yang diadakan oleh Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang. 


Kegiatan tersebut dihadiri oleh 1 narasumber ahli dibidangnya yaitu Ibu Suprapti yang saat ini menjabat sebagai Koordinator UMKM RW, Ketua Kerajinan RW, dan wakil ketua Bank Sampah Ajiguna, 7 orang mahasiswa PPG Prajabatan Universitas PGRI Semarang gelombang 1 selaku panitia dan para santriwati Pondok Pesantren Addainuriyah 2 yang berjumlah 17 orang (26/2/2023).


Joni Luqman Hakim, selaku ketua panitia pada kegiatan pelatihan tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan Sampah Plastik Menjadi Karya yang Bermanfaat ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjaga lingkungan pondok tetap bersih dan dapat meningkatkan kreativitas santriwati di Pondok Pesantren Addainuriyah 2.


"Selain itu, diharapkan sampah plastik yang belum diolah dengan baik ini dapat menjadi peluang usaha atau meningkatkan ekonomi di Pondok Pesantren Addainuriyah 2." Imbuh Pak Joni


Sebelum kegiatan pelatihan dimulai, Ibu Suprapti memperkenalkan diri dan memperlihatkan kepada peserta pelatihan karya-karya yang telah dibuatnya dari bahan bekas.


Diantara hasil karyanya adalah pohon pisang yang dibuat dari sampah plastik, lukisan pemandangan dari gedebog/pohon pisang, celengan berbentuk rumah dari daun kering, dan lainnya.


Dalam kegiatan pelatihan, Ibu Suprapti menyampaikan alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat kursi dari botol bekas.


Botol yang digunakan harus seragam supaya kursi yang dibuat kokoh. Selanjutnya beliau menyampaikan langkah demi langkah yang harus dilakukan untuk membuat kursi berbahan botol bekas tersebut. Beliau juga memandu para santri saat kegiatan pelatihan pembuatan kursi berlangsung.


Peserta sangat antusias terhadap kegiatan pelatihan yang dilakukan. Salah satu santriwati mengemukakan, saya sangat senang dengan adanya pelatihan ini, karena sampah botol plastik di Pondok memang sudah menumpuk dan perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah tersebut.


Melalaui kegiatan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sampah plastik, khususnya botol plastik, merupakan masalah lingkungan global yang signifikan. Menurut data dari World Wildlife Fund (WWF), sekitar 8 juta ton plastik mencemari lautan setiap tahunnya.


Sampah plastik dapat merusak ekosistem laut dan berdampak buruk pada kesehatan manusia.


Pelatihan Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Karya yang Bermanfaat untuk Meningkatkan Kreativitas Santri Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan peduli terhadap lingkungan.


Pelatihan ini dilakukan di sebuah pondok pesantren dengan tujuan untuk mengajarkan para santri tentang cara mengurangi dampak sampah plastik terhadap lingkungan dan meningkatkan kreativitas mereka dalam mengolah sampah plastik.


Setelah pelatihan, para santri dapat membuat berbagai macam karya kreatif dari sampah botol plastik, seperti kotak penyimpanan, pot tanaman, hiasan dinding, dan aneka aksesoris.


Melalui pengolahan sampah botol plastik, para santri juga merasakan manfaat dari kreativitas dan inovasi yang mereka hasilkan.


Diharapkan, pelatihan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk melakukan pengolahan sampah plastik dan menciptakan karya kreatif yang bermanfaat bagi lingkungan.


Sumber: Data dan informasi dalam artikel ini didasarkan pada World Wildlife Fund (WWF), Wawancara dengan santri, dan beberapa sumber terpercaya lainnya.


Tim Reporter: Tim Mahasiswa PPG Prajabatan UPGRIS yang terdiri dari; Joni Luqman Hakim, Dwi Agustin Wulandari, Fitri Ratnasari, Anisatus Sa’idah, Candra Kesuma Dewi, Ika Apriliya Karuni Hafidhah, Ayu Rizqia.


Dokumentasi:








Edukratif News - Good News for Better Life

Pasang Iklan: Klik Disini
Previous Post Next Post