IKLAS Yogyakarta Gelar Webinar: Sing Pendhetku Ngusap Ing Mbun: Meneruskan Estafet Perjuangan KH. Ahmad Mutamakkin

kali dibaca


EdukratifNews/Event - Webinar dengan tema “Sing Pendhetku Ngusap Ing Mbun: Meneruskan Estafet Perjuangan KH. Ahmad Mutamakkin” telah diselenggarakan pada Minggu (05 September 2021). Webinar ini diselenggarakan oleh IKLAS Yogyakarta dalam rangka memperingati Haul KH. Syekh Ahmad Mutamakkin. Kegiatan webinar ini juga sebagai wujud dalam memeriahkan bulan Muharram sekaligus menambah wawasan tentang nilai-nilai landasan bijak dari KH. Syekh Ahmad Mutamakkin. 


Perwakilan dari Ketua IKLAS Pusat, Ahmad Syamsuddin menyampaikan terimakasih, karena IKLAS Yogyakarta telah menyelenggarakan webinar ini. Sebagai bentuk ciri khas dari santri Kajen dan untuk mendalami kembali nilai-nilai Tasawuf di era pandemi yang serba terbatas dan membutuhkan jiwa spiritual yang baik. Beliau berharap akan ada kegiatan-kegiatan seperti ini untuk mengkaji berbagai keilmuan di era pandemi.


Perwakilan dari keluarga Yayasan Salafiyah Kajen, KH. Ulil Albab, S.Ag., M.Si menyampaikan bahwa siapapun yang pernah santri di Salafiyah, maka memiliki duriah Salafiyah, sehingga perlu untuk selalu menjalin silaturahmi. Beliau juga mengapresiasi dengan harapan acara ini dapat bermanfaat dan sebagai bentuk awal meneruskan estafet perjuangan KH. Syekh Ahmad Mutamakkin. 


Narasumber webinar “Sing Pendhetku Ngusap Ing Mbun: Meneruskan Estafet Perjuangan KH. Ahmad Mutamakkin” yaitu Taufiq Hakim, S.S. (Alumni MA Salafiyah Kajen/Magister Ilmu Sastra UGM) dan Dr. Islah Gusmian, M.Ag (Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta).


Taufiq Hakim, S.S. menyampaikan materi tentang Estafet Perjuangan KH. Syekh Ahmad Mutamakkin. Beliau membahas tentang “Sang Punggawaning Suksma: Riwayat Mbah Mutamakkin dalam Manuskrip Jawa”. Estafet KH. Syekh Ahmad Mutamakkin juga ada di dalam buku “Serat Cebolek” dengan berbagai versi. “KH. Syekh Ahmad Mutamakkin mengakomodir Syari’at, Tasawuf dan Budaya Lokal untuk mensyi’arkan agama Islam”, jelasnya.


Dr. Islah Gusmian, M.Ag menyampaikan materi tentang “Tasawuf Syekh Ahmad Mutamakkin: Aktualisasi Nilai Tasawuf dan Persoalan Sosial Budaya”.  Pesan spiritual dari KH.Syekh Ahmad Mutamakkin terlihat dari simbol/ornamen, yaitu Kuntul nucuk mBulan (harapan akan generasi penerus yang memiliki ilmu dan dekat dengan Allah, ikhlas dan bersyukur), Naga Aji Saka (Puasa sebagai laku rohani dan sikap konsisten), Gajah dan Trisula (Memerangi hawa nafsu, teguh dan selalu berpegang pada ajaran Islam). “Arti dari simbol-simbol tersebut perlu direaktualisasi dalam kehidupan generasi penerus sekarang”, jelasnya.


Webinar ini diikuti dengan penuh antusias, terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti, yaitu sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan. Peserta juga aktif pada sesi tanya jawab, terdapat berbagai pertanyaan yang semakin menambah keilmuan tentang nilai Tawasuf KH. Syekh Ahmad Mutamakkin.


Penulis: Qorir Yunia Sari (IKLAS Yogyakarta)

Previous Post Next Post