Dongeng Anak: Jejak Kaki Piko

kali dibaca


Oleh: Putri Utami Dewi Ningtyas/Rumah Dongeng Mentari


Pada suatu hari yang cerah, semua berkumpul di taman untuk makan bekal bersama. Jeni si kelinci putih membawa lima pie wortel, Kiki si Kodok hijau membawa sup krim keju favoritnya. Begitu juga dengan teman-teman yang lainnya di hari yang cerah. Ada Ana si kucing yang juga membawa lima kue donat warna-warni.


Mereka hari itu sedang berkumpul di taman untuk bermain bersama-sama. Saat sudah berkumpul bersama, bekal yang dibawa mereka letakkan di atas tikar warna-warni. Mereka langsung bermain bersama di taman, ada ayunan, perosotan, panjat pohon dan lainnya.


Setelah selesai bermain, mereka segera mencuci tangan dan bersiap untuk makan bekal. Namun, yang terjadi ketika mendatangi bekal mereka ternyata donat yang dibawa Ana berkurang satu, krim sup keju Kiki juga berkurang. Sementara itu, pie wortel Jeni tinggal tiga. Mereka semua heran, karena bekal yang dibawa tersebut berkurang.


"Ke mana perginya pie wortelku ya?" kata Jeni.


"Sup krim keju yang aku bawa juga tinggal separuh di mangkok," kata Kiki.


"Kue donatku juga berkurang satu. Siapa yang mengambilnya ya?" kata Ana.


Mereka bertiga mulai menyelidiki apa yang terjadi. Setelah dilihat dengan seksama, ternyata ada bekas remah donat di tikar. Ada jejak kaki mirip dengan huruf W. Mereka penasaran siapa yang mengambil bekal dan mulai mengikuti jejak kaki tersebut.


"Jejak kaki siapa ini?" kata Ana.


"Ayo kita telusuri jejak kaki itu," ajak Jeni.


Akhirnya mereka bertiga mengikuti jejak kaki tersebut, sampailah mereka di semak-semak. Ternyata di balik semak-semak, ada Koko si Burung Merpati, ia sedang asyik memakan roti bersama teman merpati lainnya.


Ana, Jeni dan Kiki saling berbincang, sepertinya jejak kaki yang mengambil bekal milik kita bukan jejak kaki Koko. Setelah diperhatikan baik-baik, Koko memakan roti dan bukan bekal milik Ana, Jeni, dan Kiki.


Ana, Jeni dan Kemudian melanjutkan mengikuti jejak kaki berbentuk huruf W tersebut hingga sampai di dekat sungai. Tampak Nilo si bebek sedang memakan kue bersama adiknya.


"Itu seperti remah pie kan?" kata Jeni


"Ayo kita tanyakan pada Nilo, apa yang dimakannya?" kata Ana.


"Hai, Nilo, sedang makan apa?" tanya Kiki.


"Oh, ini kue bolu buatan ibuku," kata Nilo.


Ternyata remah yang dilihat tadi adalah remah bolu, bukan remah pie wortel seperti dugaan Jeni. Nilo justru menawarkan kue bolunya kepada Ana, Kiki dan Jeni.


"Kalian mau mencicipi kue bolu buatan ibuku?" kata Nilo.


"Wah, sepertinya lezat, terima kasih banyak Nilo, kami sedang terburu-buru untuk mencari jejak kaki," kata Kiki.


"Jejak kaki?" tanya Nilo.


"Iya, ada jejak kaki yang tertinggal di dekat bekal kami sampai sini, bentuk jejak kakinya seperti huruf W," kata Kiki.


"Oh, mirip jejak kakiku ya, coba lihat, ada jejak kaki lagi yang mengarah ke pohon itu," tunjuk Nilo.


Kiki, Ana dan Jeni bergegas ke pohon yang ditunjuk Nilo. Kemudian di balik pohon tampak Piko sedang asyik memakan donat dan pie dengan mematuknya secara lahap.


"Oh, ternyata Piko," kata mereka bertiga bersamaan.


Piko pun kaget melihat teman-temannya tersebut datang. Wajah Piko tersipu malu melihat kedatangan teman-temannya.


"Kenapa kamu mengambil donatku tanpa izin, Piko?" kata Ana.


"Aku melihat donat warna-warnimu sangat menarik jadi aku langsung mengambilnya. Maaf Ana aku ambil tanpa izin," kata Piko.


Piko kemudian meminta maaf juga kepada Jeni karena telah mengambil pie wortelnya. Kemudian meminta maaf pada Kiki karena telah mencicipi krim sup keju sampai habis setengah mangkok.


"Lain kali, Piko izin dahulu ya," kata Kiki.


"Kita pasti akan berbagi bekal bersama setelah bermain," kata Jeni.


"Iya, teman-teman, maafkan aku ya, aku kelaparan dan bekal yang kalian bawa itu sangat lezat." Ucap Piko.


"Nah, seharusnya kamu belajar bersabar untuk menunggu terlebih dahulu Piko, kata Ana."


"Lain kali, aku akan belajar bersabar dan meminta izin terlebih dahulu," kata Piko.


Akhirnya mereka bertiga memaafkan perbuatan Piko dan segera kembali ke taman untuk memakan sisa bekal yang mereka bawa tersebut.


Sumber: Haibunda



Previous Post Next Post