Melafalkan Shalawat Al Barzanji Di Bulan Maulud Nabi

kali dibaca



Penulis : Imam Muhlis Ali, S.PdI*


Untuk membentuk kepribadian anak-anak dan generasi agar selalu mencintai Nabi Muhammad SAW, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari pendidikan di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Salah satunya yakni mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan di musholla. 


Pada bulan mulud tahun, umat islam di ingatkan akan peristiwa besar yakni kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tepat pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabi'ul Awwal.


Biasanya pada bulan mulud ini di pelosok-pelosok desa di Indonesia diadakan berbagai acara. Salah satunya adalah melafalkan shalawan barzanzi atau berjanjenan.


Berzanji atau Barzanji ialah suatu doa-doa, pujian-pujian dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw yang dilafalkan dengan suatu irama atau nada yang biasa dilantunkan ketika kelahiran (akikah), khitanan, pernikahan dan maulid Nabi Muhammad saw. Isi Berzanji bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad, yang disebutkan berturut-turut yaitu silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Di dalamnya juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia.



Nama "Berzanji" diambil dari nama pengarangnya yaitu Syekh Ja'far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim. Ia lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Barzanji berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Karya tersebut sebenarnya berjudul 'Iqd al-Jawahir (Bahasa Arab, artinya kalung permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, meskipun kemudian lebih terkenal dengan nama penulisnya.(wikipedia.com)


Kegiatan mauludan membawa misi "Meneladani Nabi Muhammad SAW dan meneruskan perjuangan para ulama', santri serta pahlawan".  Tujuan kegiatan ini agar generasi belajar meneladani Nabi, Ulama Kyai dan pejuang islam, bekerja sama dan saling menghargai. Juga yang lebih penting anak-anak dan generasi kedepannya mampu meneruskan tradisi ahlussunnah wal jama'ah an-nahdliyah seperti berjanjenan, muludan, berziarah, tahlil, manqiban dan lainnya. "


Acara kegiatan tahunan mauludan ini mulai tanggal 1 sampai 12 rabi'ul awal seperti umumnya diisi dengan berjanjenan (bacaan kitab barzanzi shalawat). Sebenarnya tidak hanya pada saat momentum itu saja, setiap hari kita dianjurkan membaca shalawat dan.berharap mendapat berkah serta syafa'at (pertolongan) besok dihari kiamat. 


Didalam acara mauludan ditutup dengan do'a khataman dan tahlil kirim do'a untuk para sesepuh pinisepuh, orang tua, kyai, jama'ah yang sudah meninggal dunia. 


*Anggota Pengurus LTMNU Cabang Pati

Anggota Ansor dan Banser Kecamatan Margoyoso

Mengajar di MI Darun Najah Ngemplak Kidul




Previous Post Next Post