Satu Pertemanan, Berjuta Kenangan

kali dibaca


Edukratifnews/Cerpen – Di sekolah MTs, ada seorang siswi Bernama Ary, panggil saja Ary. Ary duduk di kelas VIII C. Sebenarnya Ary terpaksa untuk sekolah di MTs dikarenakan ayahnya tidak dapat mencari SMP di daerahnya, dan masalahnya di MTs mayoritasnya pasti Islam. Ya benar sekali, Ary bukan salah satu dari mereka.


Dengan keadaan tersebut, Ary bersikap menjauh dari yang lainnya dan mencoba untuk memojokkan dirinya sendiri.


“Why?”


Sebelumnya jangan tanya, memang ada MTs yang menerima murid yang jelas-jelas non muslim ini? Atau mungkin ada yang seperti itu?


Karena Ary takut jika ada yang diantara mereka mengikutinya ataupun sebaliknya.


Pada suatu pagi yang cerah, kelas VIII C kedatangan anggota baru, panggil saja Anma. Dia duduk sebangku dengan Ary.


“Perkenalkan, saya Ary.” Ucap Ary kepada Anma.


“Hai juga. Saya Anma.” Balas Anma


Keheningan terjadi beberapa menit.


“Jadi, pelajaran kesukaanmu apa?” Tanya Anma mencoba membuka pembicaraan.


“PKn.” Balas Ary singkat.


“Boleh juga. Kalau film favorit?” Tanya Anma lagi.


“Hmm, Harry Potter.” Balas Ary.


“Serius? Sama dong! Sebelum aku pindah ke sini, di sekolahku dulu ngadain acara drama Harry Potter, dan aku dapet adegan jadi Luna Love God.” Cerita Anma penuh semangat.


“Oh ya? Kedengarannya seru. Ceritain dong.” Pinta Ary.


Mereka menghabiskan waktu bersama di sekolahan. Ary mendapatkan teman yang diharapkannya. Ia tidak suka pada yang lainnya karena yang ditanya selalu “Kok kamu ga pake kerudung? Kok kamu disetiap pelajaran Bu Ikah (Guru PAI) selalu absen?” dan pertanyaan lainnya yang membuat Ary tidak nyaman.


Namun hal yang diduga telah terjadi. Ary pada keesokan harinya tidak masuk sekolah karena dia pindah rumah ke Bali. Dan juga pastinya dia pindah sekolah.


Sangat tak diduga.


Namun perpisahan pasti selalu ada setelah pertemuan, dan keduanya terjadi tiba-tiba tanpa menduganya.


Akan tetapi pertemuannya dengan Anma akan menjadi salah satu hari terbaiknya, dari beribu-ribu hari, hari yang terbaik adalah hari pertemuan.


Karya: Syinnafa Flow



Previous Post Next Post