Keterkaitan Agama dan Sains Dikupas Dalam Webinar Pelatihan Hydroteraphy

kali dibaca

Melanjutkan program kerja KKN Reguler dari Rumah (RDR) dari LP2M, Kelompok 86 mengadakan Webinar Relasi Agama dan Sains. Webinar ini dilaksanakan secara virtual dengan topik pembahasan “Pelatihan Hydroteraphy”, yaitu metode penyembuhan dengan air dan teknik Bio Energi.  Dalam telekonferensi kali ini kelompok 86 ini mendatangkan Dr.H. M. In’amuzzahidin, M.Ag atau yang lebih familiar dengan panggilan Gus In’am. Beliau merupakan Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Pedurungan Semarang sebagai trainer sekaligus Dosen di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang.


Webinar online ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 29 Oktober 2021 Pukul 09.00 WIB. Webinar ini dipandu oleh mahasiswi bernama Gabriela Aufa yang merupakan anggota dari Kelompok 86. tercatat ada lebih dari 34 peserta dari berbagai kalangan yang mengikuti webinar kali ini, dengan mayoritas yang hadir adalah mahasiswa. 


Dalam sesi pemaparan materi, Gus In’am menjelaskan mengenai fungsi dari dzikir dan cara atau adabnya. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai air yang bisa menjadi obat saat dibacakan do’a-do’a. Dalam QS. Al-Anbiya’ ayat 30 Allah berfirman yang artinya “Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup.” 


Fakta lain menunjukkan bahwa air merupakan benda hidup. Salah satu penelitian dilakukan oleh Profesor asal Negeri Matahari Terbit bernama Masaru Emoto. Dalam penelitian tersebut air diletakkah di botol kemudian ada yang diperdengarkan musik heavy metal, diberi ucapan negatif (aku benci kamu), dibacakan do’a, dan masih banyak lagi. Hasilnya tiap bentuk kristal air berbeda-beda dan bentuk paling indah ditunjukkan kristal air yang telah dibacakan do’a. Bahkan air terbaik di dunia adalah air zam-zam.


Menurut Gus In’am dua hal diataslah yang mendasari hydroteraphy. Sedangkan tahapan yang dilakukan yaitu air putih atau air mineral dalam wadah dibacakan dzikir / Al-Qur’an / Maulid / Ratib, bisa ditambah do’a khusus untuk penyakit / hajat tertentu, setelah itu bisa langsung diberikan kepada pasien. 


Dalam sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan oleh audiens. “Apakah sugesti mempengaruhi kesembuhan ketika mempraktikkan hydrotherapy?” tanya peserta bernama lengkap Juninda Dhobib. Gus In’am pun menjawab bahwa sugesti itu juga menjadi salah satu faktor dalam hydrotherapy. Ketika suasana hati senang maka sugesti  menjadi positif, sehingga lebih cepat menyembuhkan penyakit. Bahkan Gus In’am menambahkan bahwa hydrotherapy bisa dilakukan untuk diri sendiri, minimal dengan berdzikir di depan wadah berisi air murni / air mineral. Efek yang biasanya akan timbul yaitu berkeringat atau buang air.  


“Acara webinar ini sangat bermanfaat karena pengetahuan yang diberikan sangat jarang. Dimana orang orang tidak sebegitu mengetahui bahwa air bisa menyampaikan pesan dari terapis kepada pasien, baik orang lain maupun sendiri.” ucap Naila Ziyadatil Husna, salah satu peserta dalam acara webinar relasi agama dan sains tersebut. 


Tim redaksi: Edukratif News





Previous Post Next Post