Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Diskusi Gender ‘Childfree by Choice: Egois Atau Realistis?’

kali dibaca

Podcast Diskusi Gender telah sukses diadakan oleh mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Kelompok 10 untuk membahas isu gender yang sedang tren dikalangan masyarakat dengan mendatangkan Muizzatus Sa'adah dan Muhammad Faiq Azmi sebagai pembicara.


‘Childfree by Choice : Egois Atau Realistis?’ menjadi tema yang diangkat dalam kegiatan yang ditayangkan secara live melalui akun Instagram @kkn_rdr77_kel10 pada Rabu (10/11/2021).


Sebagai pembuka diskusi, Qurrotun Ayun Wulandari selaku host mengungkapkan bahwa childfree kini tidak asing lagi diperbincangkan bermula dari pernyataan influencer Gita Savitri. “Pernyataan Gita dan suaminya yang memutuskan menjadi pasangan childfree menuai pro dan kontra dari netizen Indonesia. Ada yang menganggap baik, ada juga yang menuduh pasangan tersebut egois,” jelasnya.


Istilah ‘childfree’ merujuk pada keputusan yang secara sadar dibuat oleh seseorang untuk tidak memiliki anak meskipun sebenarnya ia mampu, dalam bahasa Indonesia disebut bebas-anak.


Muizzatus yang merupakan Pemerhati Gender Islam mengatakan bahwa childfree itu bisa jadi menimbulkan kemaslahatan yang lebih banyak dibanding memilih mempunyai anak. Itu tergantung realitas masing-masing yang berbeda. Melihat dari sudut pandang Islam, ia juga mengatakan bahwa setiap ayat-ayat al-Qur’an itu memiliki tujuan, jangan langsung menyimpulkan hanya secara kontekstual. Begitupun dengan ayat yang berkaitan dengan pembahasan memiliki anak.


“Sebenarnya tujuan manusia apa? Apakah jika tidak memiliki anak maka tidak dianggap sempurna sebagai manusia? Tidak. Kita perlu memahami bahwa tujuannya hidup itu tetaplah taqwa kepada Allah Swt.,” tambah Muizzatus, yang juga merupakan lulusan Prodi Tafsir UIN Walisongo Semarang.


Disamping itu, sebagai Pegiat Feminis, Muhammad Faiq Azmi mengatakan bahwa ketika kita bertemu dengan orang yang childfree maka kita hargai pilihan tersebut. Jika bertemu orang yang childless maka kita support.


“Begitupun jika bertemu dengan childcare. Fokus kita adalah untuk mempersiapkan diri sebagai pribadi yang baik, bukan untuk men-judge orang lain dan merasa benar sendiri,” ujarnya.


Tim redaksi: Edukratif News



Previous Post Next Post