Artikel: Korban Menjadi Aib

kali dibaca

Oleh: Zuni lestari
NIM : 1802036022
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah - Fakultas Syariah dan Hukum - UIN Semarang


EdukratifNews/Artikel - Akhir-akhir ini kita mendapati banyak kasus tentang peelecehan seksual yang dialami oleh deretan perempuan.


Pelecehan seksual sendiri memiliki pengertian tindakan seksual yang tidak diinginkan, menyebabkan pelanggaran dan ketidaknyamanan, dan dapat (dalam beberapa situasi) berbahaya secara fisik dan mental.


Korban dapat merasa terintimidasi, tidak nyaman, malu, atau terancam. Bentuk pelecehan seksual terdiri dari perlakuan menyentuh, memeluk, atau mencium tanpa izin. Memberikan tatapan bernafsu dan mencurigakan. Mengeluarkan sebutan, candaan, atau perkataan yang mengarah ke hal-hal seksual, seperti cat calling atau menggoda orang lewat dengan sebutan tak pantas.


Korban dari kejahatan seperti itu kebanyakan adalah kaum wanita. Korban-korban pelecehan seksual enggan untuk melaporkan kejadian yang teraumatik itu kepada pihak penegak hukum.



Pemikiran masyarakatan sekitar juga yang berpendapat bahwa kasus pelecehan merupakan aib untuk keluarga. Banyaknya yang bungkam terhadap kejahatan itu membuat para pelaku pelecehan seksual itu bebas berkeliaran di masyarakan, tidak memungkinkan juga para pelaku akan melancarkan aksinya terhadap orang lain.


Ketika ada korban pelecehan seksual melapor kepada pihak kepolisian, yang di dapat adalah pertanyaan-pertanyaan yang menimbulkan traumatik terhadap korban.


Pertanyaan yang di lontarkan oleh pihak kepolisian guna menylidiki adalah seperti “apakah benar ini tindakan pelecehan seksual? Atau adanya hubungan suka sama suka?” pertanyaan seperti itu mengakibatkan mental sang korban menjadi memburuk.


Dampak dari pelecehan seksual juga tergadang sang korban bahkan keluarga korban menjadi bahan gunjingan orang masyarakat. Korban semakin terpuruk dan merasa dirinya sebagai aib keluarga. Kita harus melindungi korban, memberinya semangat untuk berani menyuarakan kebenaran.


Cara-cara menghindar dari tindakan pelecehan seksual:

  1. Jangan Percaya Penuh. Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain. 
  2. Hindari Obrolan Berbau Porno.
  3. Kuasai Beberapa Metode Melumpuhkan Lawan.
  4. Berani Bersikap Tegas 
  5. Bersikap Percaya Diri 
  6. Mempersiapkan Alat Pelindung Diri.


Tim redaksi: EdukratifNews



Pasang Iklan: Klik Disini

Previous Post Next Post