Tessa Halimatus Sa’diyah, Santri Berprestasi SMK Salafiyah yang Lolos dalam Kejuaraan POPDA Tingkat Jawa Tengah 2019

kali dibaca

Tessa Halimatus Sa’diyah, Santri Berprestasi SMK Salafiyah yang Lolos dalam Kejuaraan POPDA Tingkat Jawa Tengah 2019


Hai Sobat Edu. Apakah Sobat suka olahraga? Atau mungkin bahkan memiliki cita-cita jadi atlet profesional? Jika iya, maka sangat tepat jika Sobat membaca berita berikut ini, karena Edu akan memberikan pengalaman berharga melalui tulisan yang pasti akan membuat Sobat lebih semangat dalam meraih cita menjadi atlet profesional. Langsung saja yuk, kita simak berita selengkapnya.


Meskipun baru menginjak kelas 1 SMK, namun siapa sangka Tessa Halimatus Sa’diyah mampu bersanding dengan berbagai atlet unggulan se-Jawa Tengah. Hal tersebut terlihat ketika nama santri belia berprestasi ini masuk daftar Kontingen Pati dalam Pekan Olahraga Kejuaraan Daerah (POPDA) SMK sederajat tingkat provinsi Jawa Tengah 2019 kategori cabang olahraga tenis meja.  Hal tersebut lebih terasa membanggakan karena selain sebagai siswa SMK Salafiyah, gadis yang akrab disapa Tessa ini juga menyandang predikat sebagai santri di salah satu pondok pesantren di desa Kajen Margoyoso Pati.


Kenapa Edu mengatakan itu sangat membanggakan? Begini ceritanya, ketika Edu berkesempatan dalam kegiatan Tessa diwaktu jam pulang di sekolahnya, Edu melakukan wawancara terkait latihan Tessa dalam mempersiapkan dirinya menghadapi kejuaran POPDA. Tessa bercerita mengenai jadwal latihannya. Setiap sore jika jadwal pelajaran selesai lebih awal, suara dentuman bola ping-pong terdengar jelas memantul di meja lapangan di ruang olahraga SMK Salafiyah. Itu adalah suara yang ditimbulkan dari ketangkasan Tessa dalam memainkan Bet ketika bermain tenis meja. Latihan tersebut dilakukan setiap ada kesempatan di waktu sore ketika jam sekolah telah usai.


Akan tetapi, rutinitas latihan tersebut ternyata sudah dijadwalkan dengan penuh terperinci. Hal tersebut baru Edu sadari ketika tahu bahwa Tessa juga memiliki jadwal kegiatan di pondok pesantren mengingat bahwa dia adalah santri aktif di salah satu pondok pesantren di desa KajenItulah mengapa di awal Edu mengatakan bahwa hal ini sangat membanggakan. Di tengah padatnya jam sekolah kejuruan program studi rekayasa perangkat lunak yang notabene memiliki jadwal pelajaran lebih banyak dibanding sekolah menengah atas pada umumnya, seta ditambah kegiatan di pondok pesantren yang memang juga menjadi kewajiban bagi seorang santri, Tessa tetap mampu membuktikan bahwa padatnya kegiatan, tak mampu menghalanginya dalam mengukir prestasi.


Setelah beberapa waktu yang lalu Tessa menyabet gelar juara tenis meja POPDA tingkat kabupaten Pati, kini dia berkesempatan menunjukkan kemampuannya di tengah para atlet unggulan se-Jawa Tengah dalam kejuaraan POPDA tingkat Jawa Tengah pada 22 hingga 25 April mendatang.


Nah, bagaimana Sobat Edu? Apakah Sobat tambah semangat meraih cita menjadi atlet profesional setelah berkenalan dengan Tessa? Tentunya harus semangat dong. Lalu bagaimana aksi Tessa dalam memainkan Bet-nya di antara para atlet unggulan dalam POPDA Jawa Tengah besok? Untuk mengetahui jawabannya, terus pantengin Eukratif ya, karena Edu akan menyajikan secara eksklusif pengalaman dan keseruan yang akan Tessa hadapi dalam POPDA tingkat Jawa Tengah pada 22 sampai 25 April mendatang.


Salam olahraga.


#Edukraif

#SobatEdu #PendidkanIndonesiaJuara


Tulis Komentar

Previous Post Next Post