Kobar Baca Gelar Acara Pemutaran Film dan Diskusi Bareng Pada Peringatan Hari Anti Korupsi

kali dibaca


Inspirasi - Selain memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh setiap 9 Desember, tujuan utama acara yang diadakan di Kedai Kobar Baca, pada Rabu (8/12) merupakan awalan untuk membentuk kelompok baru di kawasan Pati utara. Khususnya di Ngagel, Dukuhseti, dan sekitarnya.


Langkah ini sekaligus sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran bersama terhadap lingkungan sosial. Membenahi kebiasaan dan penyakit lama yang buruk, supaya sembuh dan bersih. Terlebih setelah adanya insiden di salah satu Kementrian beberapa waktu lalu.


“Semata-mata sebagai permulaan untuk terus melangsungkan acara-acara yang berkondisi positif. Salah satu jalan membentuk karakter pemuda desa, supaya memiliki nilai yang lebih baik di lingkungan sosial,” ujar Jun, pengelola Kedai.


Partisipan berasal dari masyarakat umum. Acara berlangsung tertib dan membuat nyaman para pengunjung. “Ada temen-temen yang dari SMK, kemudian Madrasah, sama temen-temen mahasiswa, ada dari Solo, Semarang. Lalu Guru Sekolah, Wiraswasta, IPNU, dan banyak lainnya,” kata Jun, menambahkan.


Akibat diguyur hujan dan persiapan teknis yang kurang memadai, acara dimulai sedikit molor. Kurang sesuai jadwal (run-down), yaitu baru dimulai pada pukul 20.00 WIB. Mundur satu jam dari rencana awal.


Selepas nonton film bareng, diadakan sesi diskusi. Banyak sanggahan dan komentar muncul dari pemutaran hasil pemutaran film. Dinarasikan dan dibenturkan dengan kondisi (fenomena) sosial di masyarakat sekitar. Diskusi berlangsung intens, lumayan hidup.


Acara kali ini dianggap sebagai bentuk refleksi cara berpikir, sarana menambah wawasan, dan lain sebagainya. Salah satu peserta, Reza (22) salah seorang Mahasiswa Swasta di Jakarta, berpendapat ada masyarakat Indonesia yang sudah sejak dulu menghalalkan pungli.


Menurut Reza, semisal ada acara dari tingkat RT kemudian Desa, banyak pihak yang memanfaatkan uang ganti dengan dalih sebagai uang rokok, bensin, dan sebagainya. Hal semacam itu yang dapat melanggengkan korupsi, sampai akhirnya banyak yang ikut-ikutan. Semua karena nafsu keserakahan yang ingin terus memiliki kekayaan berlebih.


Ada dua film yang diputar. Satunya berjudul “Palak” dan satunya lagi berjudul “Un-faedah”. Palak, menceritakan tentang seorang anak SMP yang dipalak teman-temannya di pinggir jalan, kemudian sampai sekolah dipalak lagi oleh gurunya untuk iuran. Seharusnya sekolah itu gratis, tapi ada iuran tak terduga ke siswa. Ada aktivitas pungli, sampai dia ndak lagi punya uang.


Kobar Baca sendiri pada Selasa depan, rencana akan mengadakan lagi diskusi rutinan. Diskusi mengenai ruang literasi, dan sebagainya dengan banyak pemateri dan moderator yang saling bergantian. Tidak hanya pihak moderator, namun para peserta maupun pengunjung juga diharapkan tak sungkan menyampaikan pendapat, berbagi materi, dan pengalamanan.


Tim redaksi: Edukratif News



Previous Post Next Post