Bahtsul Masail MWCNU Trangkil: Nasionalisme NU

kali dibaca


Bahtsul Masail MWCNU Trangkil di Masjid Kadilangu (Kamis, 2 September 2021) memutuskan bahwa kerjasama seluruh elemen bangsa lintas sektoral, muslim-nonmuslim, boleh dilakukan untuk mengatasi persoalan kemasyarakatan, kebangsaan dan kemanusiaan.


Mengambil pendapat para ulama dalam kitab-kitab kuning, seperti Bujairami, Hasyiyatul Jamal, dan lain-lain dijelaskan bahwa Nabi Muhammad sudah memberikan teladan bekerjasama dalam mengatasi persoalan sosial dalam skala luas demi membangun masyarakat yang adil, humanis, dan sejahtera.


Hasil bahtsul masail NU ini mengokohkan nasionalisme NU yang sudah berakar kuat dalam alam bawah sadar NU sejak dulu. Dalam mengatasi persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, tidak boleh ada sekat primordial eksklusif yang membuat gerak perjuangan menjadi sempit dan terbatas.


Islam hadir sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam. Semua doktrin Islam harus mencerminkan fungsi rahmat tersebut dalam kehidupan sosial secara luas. Kontekstualisasi ajaran Islam dan sejarah perjuangan Nabi mutlak dilakukan. Jangan sampai eksklusivitas dan rigiditas menguasai paradigma umat Islam.


Covid-19 adalah persoalan bangsa Indonesia. Semua elemen bangsa harus berpartisipasi aktif dalam mengatasinya secara tuntas. NU selalu berada di garda depan dalam mengatasi persoalan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kemanusiaan lintas sektor untuk menghadirkan keadilan dan kebahagiaan.

Berkah, amiin.


Penulis: Jamal Pati


Previous Post Next Post