Forum Kamisan: Komunitas Digital, Kajian Pesantren dan Fiqh Sosial

kali dibaca

Oleh: Tutik Nurul Janah 


Perjalanan Forum Kamisan

Forum Kamisan adalah forum diskusi dengan fokus kajian pesantren dan fiqh sosial yang diselenggarakan oleh PUSAT FISI IPMAFA. Forum kamisan lahir semenjak pusat studi ini didirikan pada tahun 2012. Forum Kamisan menjadi semacam "sasana" atau bahkan "ruang bersalin" bagi proses pertarungan gagasan yang menjadi embrio bagi lahirnya buku-buku PUSAT FISI. Bahkan juga menjadi ide bagi lahirnya artikel artikel jurnal yang ditulis oleh para pegiat Forum Kamisan serta para peneliti Fiqh Sosial. 


Forum Kamisan berkembang sesuai dengan kodisi dan situasi yang melingkupinya. Pada awalnya, Forum Kamisan merupakan Forum Diskusi yang dihadiri oleh siapa saja peminat kajian Fiqh Sosial. Dosen atau mahasiswa bertemu di ruang meeting IPMAFA untuk saling berdiskusi: bertanya dan saling menanggapi. Adakalanya juga, Forum Kamisan mengundang para pakar untuk menguatkan proses penelusuran epistemologi, hingga metodologi fiqh sosial. Saat itu, belum musimnya pertemuan daring. Sehingga otomatis, seluruh proses dilakukan secara luring. 


Pada tahun 2015, Forum Kamisan berkembang menjadi dua bentuk, Forum Kamisan Dosen dan Farum Kamisan Mahasiswa. Perbedaan keduanya adalah, pada narasumbernya. Sedangkan untuk pesertanya, tidak ada batasan, alias terbuka untuk dosen maupun mahasiswa. Pada masa ini, mulai dikenal istilah "Seri Diskusi", dimana pada setiap seri diskusi forum kamisan (terutama untuk forum diskusi mahasiswa), terdapat 5 sd 10 tema yang dibahas setiap minggunya. Setelah satu seri diskusi selesai, akan ada jeda beberapa saat, hingga seri diskusi selanjutnya kembali digelar. 


Forum Kamisan dan Digital Community

Pada Maret 2020, pandemi mulai melanda. PUSAT FISI berupaya melakukan inovasi kegiatan dengan tujuan agar gairah intelektual dan pengembangan wacana tentang pesantren dan fiqh sosial, tidak mandeg begitu saja. Mulai dengan program talkshow, program Sekolah Fiqh Sosial secara daring, hingga memindahkan Forum Kamisan dari pertemuan biasa, menjadi diskusi melalui chat group WA, hingga kemudian berpindah dengan menggunakan aplikasi zoom meeting atau google meet. 


Sekolah Fiqh Sosial yang digelar secara daring ternyata memantik minat cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari keikutasertaan peserta dari berbagai kalangan: dosen, mahasiswa, santri, peneliti. Juga diikuti oleh peserta dari lintas negara, lintas perguruan tinggi, lintas keilmuan dan profesi, serta lintas generasi. 


Pada fase ini, forum kamisan kembali menyatukan pesertanya dengan tidak lagi memisahkan antara dosen dan mahasiswa. Semua peserta dari lintas generasi ini dapat berdiskusi: saling bertanya dan menanggapi secara egaliter dan gayeng. Meski tentu saja tetap memegang etika diskusi sebagaimana yang semestinya. 


Yang menarik adalah ternyata sekolah fiqh sosial dan forum kamisan ini, pada akhirnya memantik lahirnya komunitas-komunitas diskusi digital yang lebih kecil, dimana para peserta forum kamisan ini, beberapa diantaranya membentuk komunitas-komunitas diskusi yang kecil untuk melakukan pendalaman pemahaman sesuai dengan fokus kajian yang diminati oleh masing masing kelompok kecil tsb. Uniknya, kelompok kelompok kecil tsb, adakalanya mereka sama sekali belum pernah bertemu secara langsung. Pertemuan secara virtual sebagai peserta Sekolah Fiqh Sosial dan Forum Kamisan, dilanjutkan kembali dalam diskusi virtual, dalam group yang lebih kecil sesuai dg minat masing masing.


Saya sendiri merasa sangat antusias membersamai gairah belajar anak anak muda ini. Saya berterimakasih kepada mbak kunarti yang selalu membersamai ide-ide pusat fisi hingga pada tahap eksekusi, juga kepada tim inti forum kamisan seperti Hamid, Khoirunniam, Imamu muttaqin, Alfiyah, lifah, qodir, maulida, nadilla, dimyati, dll. Juga para aktifis muda Forum Kamisan digital seperti Labib, Zaza, Khazim, Islah, Radina, Alwi dan masih banyak lagi yang tdk bisa saya sebutkan satu persatu.


Saya juga berterimakasih kepada generasi seusia saya yang beberapakali menyempatkan waktu untuk berproses bersama di Forum Kamisan. Ada ibu umdah el baroroh, pak jamal ma'mur, pak habib, pak lutfi, pak dimyati, pak mumu mubarok, pak sofyan, bu fira, dll. 


Semoga Pusat Fisi dapat terus istiqomah merawat semangat untuk menggali pengetahuan dan mengembangkan pemikiran. Dan semoga pergerakan forum diskusi menjadi digital community ini, menjadi gairah baru dalam kajian pesantren dan fiqh sosial.

Previous Post Next Post