Maqasid Kiai Sahal

kali dibaca


Mas Alwi dalam diskusi forum kamisan Pusat Fisi IPMAFA  mengeksplorasi maqashid syariah KH. MA. Sahal Mahfudh.


Menurutnya, pemikiran KH. MA. Sahal Mahfudh berorientasi pada realisasi maqasidus syariah. Mas Alwi mengutip tulisan dua pendekar Pusat Fisi, Ibu Nyai Umdatul Baroroh dan Ibu Nyai Tutik Nurul Janah, yang mambahas kasus KB (keluarga berencana).


KB adalah contoh nyata maqasidus syariah dalam pemikiran Kiai Sahal. Bonus demografi yang sudah booming di Indonesia tidak boleh menjadi problem sosial akut, sehingga harus dicarikan solusi efektif.


KB adalah solusi tepat untuk mengatasi problem demografi supaya anak-anak yang lahir bisa menjadi kader-kader berkualitas bangsa yang mendapat perhatian cukup dalam aspek ekonomi, moral, dan pendidikan.


Perdebatan terjadi pada satu titik krusial: apakah maqasidus syariah ala Kiai Sahal benar-benar menjadi manhaj istinbath hukum mandiri atau sekedar alat justifikasi dan formalisasi fiqh ?


Bu Nyai Umdah menjelaskan: maqasidus syariah Kiai Sahal tidak hanya alat justifikasi fiqh, tapi benar-benar piranti dalam berijtihad-istinbath hukum, sehingga Kiai Sahal berani menyampaikan pemikiran-pemikiran cemerlang, meskipun melawan mainstream pada zamannya. 


Pada perdebatan ini penulis teringat statement KH. Afifuddin Muhajir, pakar fiqh-ushul fiqh dari PP. Salafiyyah Syafiyyah Situbondo yang intinya:


ربط النصوص بالمقاصد لأن المقاصد تحتاج الى النصوص والنصوص جاءت لتحقيق المقاصد 


Mengoneksi teks dengan tujuan syariah karena tujuan syariah membutuhkan pijakan teks dan teks hadir untuk mewujudkan tujuan syariah.


والله أعلم بالصواب 


IPMAFA, 9 September 2021 

Penulis: Jamal Pati

Previous Post Next Post