Edukratifnews.com/Inspirasi - Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo bersama ahli gizi mengadakan sosialisasi kepada Ibu-Ibu Hamil mengenai pencegahan stunting Rabu (17/11).
Pada sosialisasi ini menghadirkan Reni Rahayu, S.Gz selaku Ahli Gizi sebagai narasumber, Ema Dwi Handayani, A.Md, selaku Bidan di PUSTU Desa Medono. Turut hadir Rujiati, selaku Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Medono, serta 13 partisipan ibu-ibu hamil dari setiap Dukuh Desa Medono.
Reni memaparkan bahwa stunting menjadi problem serius dalam dunia kesehatan, khususnya bagi ibu hamil. Stunting merupakan suatu kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Kurangnya perhatian khusus ketika ibu sedang mengandung pada pola makan dan minum sehari-hari menjadi sebab timbulnya kelainan ini. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dengan manifestasi kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
“Perlu diingat ya bu, tinggi badan bayi yang normal bagi perempuan yakni 46 cm, sedangkan untuk bayi laki-laki yakni 48 cm, jika kurang dari ukuran tinggi badan tersebut, maka bayi bisa dikatakan mengalami stunting”, ucapnya.
Asupan makanan ibu hamil ketika mengandung sangat menentukan sehat atau tidak tumbuh kembang janin kedepannya, dengan gizi yang cukup akan berakibat pada pola perkembangan bayi setelah lahir.
“Janin mendapat makanan dari ibu, ketika ibu kekurangan energi kronik, makannya kurang saat awal hamil, mengalami mual dan muntah, itu mengakibatkan ibu hamil tidak pengen makan, yang kasihan siapa? Ya janin itu. Efeknya pada kurangnya tumbuh kembang bayi yang tidak optimal”, tambahnya.
Lebih lanjut Reni juga menuturkan bahwa pentingnya menjadwalkan pola makan sehari-hari agar ibu hamil tidak merasa bosan dalam asupan makanannya. Sehingga ibu hamil tidak menolak makanan.
“Ini, ada beberapa menu makan buat para ibu sekalian bisa masak sehari-hari, yang terpenting setiap harinya harus ada sayur-sayuran, protein, kalsium, zat besi, asam folat seperti kacang-kacangan. Zat besi itu penting, kalau bayi kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia”, terangnya.
Disamping itu, Ema Dwi Handayani, selaku Bidan PUSTU menghimbau kepada ibu-ibu hamil untuk saling mengingatkan agar lebih memperhatikan gizi kandungannya, agar bersama-sama terhindar dari problem stunting serta kelainan-kelainan lain.
“Memang untuk ibu hamil diharapkan periksa kehamilan di puskesmas pada trimester pertama dan trimester ketiga , supaya tahu, ada kelainan pada bayi atau tidak, ada anemia atau tidak ketika bayi kekurangan zat besi, ada HIV-AIDS tidak, ada penyakit kelamin atau tidak”, ungkap Ema.
Kontributor: Hafizah Mughni/1804046056/KKN RDR-77 UIN WALISONGO
Tim redaksi: Edukratif News