Wirausahawan Inspiratif dan Aktif di Dunia Pendidikan

kali dibaca

Penulis: Muhammad Rifqi Shofiyulloh/1803016142/KKN RDR 77 UIN WALISONGO)


Khumaidi (47), warga Grogol, Karangtengah, Demak, Jawa Tengah seorang wirausahawan sekaligus Ustaz di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jogoloyo, Wonosalam, Demak. Ia merintis usahanya selama kurang lebih 20 tahun, yakni jual beli sepeda motor bekas. 


"Saya aktif di pondok kurang lebih sudah 35 tahun sampai sekarang sudah mengabdi untuk menjadi ustaz disana, awal mula berada di pondok setelah kepergian Bapak saya sekitar usia masa sekolah SMP dulu, dan untuk memulai berwirausaha sebenarnya sudah aktif bersama kakak saya sendiri waktu masih bujang, akan tetapi kelihatan wujudnya itu pas sudah berumah tangga di usia saya yang ke 25 tahun", jelasnya Rabu (17/11).


Ia juga aktif berperan di masyarakat, sebagai imam mushola dan mengisi kegiatan-kegiatan keagamaan di kampungnya.


"Kesibukan saya selain berdagang motor ini juga sedikit-sedikit mengabdi di masyarakat, ya menjadi imam mushola di kampung dan kegiatan-kegiatan keagamaan yang lain", tuturnya.


Dalam berwirausaha juga mewariskan juga ilmunya ini yang didapatkan dari bangku pesantren, untuk itu banyak sekali yang didapat dari rintisannya ini, walau masyarakat dulunya menganggap tidak ada gunanya seakan meremehkan dunia pesantren.


"Masyarakat dulu itu banyak yang tidak sekolah, banyak yang sekolah tapi hanya ke sekolah umum tanpa memperhatikan agama atau akhiratnya, padahal dengan mempelajari ilmu agama maka dapat dunianya juga, seperti yang sedang saya jalani ini, ya Alhamdulillah, rasa syukur itu harus selalu ada, tanpa ada rasa bermewah-mewah dan tetap sederhana aja", ungkapnya. 

 

Ia memaparkan bagaimana resep wirausahanya yang sekarang bisa tetap eksis dan mendorong UMKM yang omsetnya tidak diragukan lagi dengan tetap konsisten berwirausaha dan mengabdi di dunia pendidikan, tetap bangun walau sedang jatuh seperti masa pandemi ini. 


"Untuk omset lumayan, resep nya ya, yang pas dikala masa pandemi ini adalah tetap istiqomah berwirausaha dan tetap memupuk semangat menjadi seorang guru, karena guru juga tanggung jawabnya lebih besar dunia akhirat", jelasnya.


Di akhir, pengalaman temannya yang menjadi obat tetap semangat berwirausaha, yang bahkan sampai merugi hingga puluhan juta.


"Cerita sedikit teman saya itu, sama-sama usaha jual beli motor, dia berani merugikan usahanya sampai kurang lebih 20 juta saat masa pandemi ini", pungkasnya.


Tim redaksi: Edukratif News




Previous Post Next Post