Siswa SMK Salafiyah ciptakan Alat Deteksi Alkohol dan Karbon Monoksida

kali dibaca


Hai Sobat Edu, kali ini kita akan mengulas tentang hal yang berhubungan dengan istilah milenial, yaitu Industri 4.0. Kalian dari generasi milenial pasti tidak asing dong dengan istilah tersebut? Apalagi ditambah dengan fasilitas berupa smartphone yang sepaket dengan akses internet yang begitu cepat ada di tangan kalian.


Nah, untuk menambah wawasan dan referensi, Edu akan menyajikan berita tentang sekelompok siswa yang berprestasi di era milenial. Tentunya ini akan menambah semangat dan inspirasi buat kalian agar lebih berperan aktif dalam menunjukkan eksistensi generasi milenial untuk ikut juga berprestasi di era Industri 4.0. Yuk kita baca berita selengkapnya.


Menilik visi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mengusung mutu, unggul, terampil, berkarakter, dan berdaya saing nampaknya sangat relevan dengan kemunculan Industri 4.0 yang tengah menjadi trend di kalangan milenial saat ini.


Industri generasi ke-empat yang mewakili kancah otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik tersebut terkesan jelas membutuhkan syarat yang harus dipenuhi yang sepertinya terwakili dengan visi SMK.


Bagaimana tidak? Industri 4.0 yang digadang-gadang bisa menghasilkan “pabrik cerdas” memiliki cakupan elemen yang tidak main-main, yaitu instrumen konektivitas untuk memperoleh dan mengolah data, otomatis perangkat jaringan, IoT, big data analytics, komputasi awan dan keamanan cyber. Tidak salah jika visi yang dihadirkan SMK menjadi jawaban atas tantangan yang diberikan Industri 4.0 di Indonesia.


Melalui fenomena tersebut nampaknya tidak salah jika sekelompok siswa dari SMK Salafiyah Pati menjadikannya sebagi peluang sekaligus tantangan. Tergabung dalam Komunitas Programmer Salafiyah (KOPYAH), sekelompok siswa menciptakan sebuah alat yang diberi nama Aksi Alcopensia: Alat Deteksi Alkohol dan Karbon Monoksida sebagai jawaban atas tantangan di era Industri 4.0.


Ditemui saat praktik demo Aksi Alcopensia di laboratorium komputer SMK Salafiyah, tim Edukratif berkesempatan melihat langsung proses demo Aksi Alcopensia. Tim yang menciptakan alat tersebut yaitu: Izzul siswa dari program studi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) sebagai ketua tim, serta Nashir sebagai creative writing dan Ghulam sebagai creative design merupakan siswa dari program studi Teknik Komputer dan Jaringan. Tiga siswa tersebut begitu semangat dalam mendemonstrasikan Aksi Alcopensia.


Dengan didampingi Pak Dayat, yang merupakan guru pendamping dalam pembuatan Aksi Alcopensia, tim yang diberi nama sesuai dengan nama alat yang dibuat yaitu Aksi Alcopensia, menunjukkan kualitas dan kapabilitas mereka sebagi siswa yang berkompeten sesuai program studi yang diambil.


Melalui rangkaian proses dan perjuangan tanpa mengenal lelah, tim Aksi Alcopensia mendapatkan hasil yang luar biasa yaitu lolos dalam Creanovation Awards, merupakan Ajang Lomba Kreativitas dan Inovasi Tingkat Nasional.


Lebih membanggakan lagi tim Aksi Alcopensia menjadi satu-satunya tim yang lolos dari Kabupaten Pati dalam kancah event bergengsi tahunan tersebut. Berangkat tanggal 24 April 2019, nantinya tim Aksi Alcopensia akan berhadapan dengan 20 tim lainnya dari seluruh penjuru Nusantara. Dalam ajang ini, tim Aksi Alcopensia masuk dalam kategori Teknologi Tepat Guna dari 3 kategori yang diberikan. Sementara 2 kategori lainnya yaitu Produk Olahan Makanan, dan kategori Karsa Cipta.


Nah itulah berita inspiratif dari Edu yang bisa generasi milenial khususnya siswa SMK sederajat bisa dijadikan penyemangat agar tetap berusaha dan belajar maksimal dalam meraih prestasi yang membanggakan. Lalu bagaimana kiprah tim Aksi Alcopensia menghadapi 20 tim lainnya pada 24 April nanti? Edu akan menyajikan secara eksklusif perkembangannya. Jadi, pastikan Sobat Edu terus mengikuti perkembangan informasi dan berita menarik dari Edukratif.


Tim Redaksi: Edukratif News

Previous Post Next Post