Partisipasi Santri Milenial Melalui Santripreneur Camp 2019

kali dibaca


Sebagai salah satu rangkaian agenda Santripreneur Indonesia, Santripreneur Camp (SpC) 2019 menjadi ajang upaya santri dalam memasuki dunia enterprenur.


Berlangsung di Kebun Buah Mangunan, Bantul, Yogyakarta (26-28/7), acara yang diikuti oleh ratusan santri dari berbagai daerah di seluruh Indonesia ini mendapatkan pembekalan dan pelatihan enterpreneur.


Outbond Santripreneur Camp 2019


SpC 2019 ini dibuka langsung oleh Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Santripreneur Indonesia, K.H. Ahmad Sugeng Utomo atau akrab disapa Gus Ut.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Ut mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya acara Santripreneur Camp 2019 tidak lain untuk melatih dan memotivasi para santri dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri.


Gus Ut yang juga diketahui sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum wal Hikam (Ponpes Dawam) Yogyakarta itu juga mengatakan, Santri di zaman MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) harus bisa menjadi pemain dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri.


Pimpinan Santri Camp 2019


Selama kegiatan, SpC diisi oleh narasumber ternama, seperti K.H. Akhmad Khambali, SE., MM. selaku ketua Regional Sumatera Santripreneur Indonesia. Beliau memberikan materi Leadership and Self Confidence. Kemudian ada K.H. Bukhori Al-Zahrawi. Sebagai salah satu Dewan Pembina Santripreneur Indonesia. Beliau memberikan materi Kewirausahaan dan Ekonomi Indonesia.


Selain materi dari berbagai narasumber tersebut, SpC 2019 juga memberikan materi menarik lainnya, seperti Focus Group Discussion (FGD), Outbond, Games, dan Pentas Seni yang diisi penampilan dari seluruh peserta.


Full Team Santripreneur Camp 2019


Sirojul Fuad, salah satu peserta SpC 2019 mengatakan bahwa acara ini sangat dinanti-nantikan oleh santri, disamping acaranya gratis, narasumbernya juga merupakan praktisi kewirausahaan yang sudah berpengalaman.


“Kita dilatih bukan hanya terampil saja, namun juga harus bisa mengatur, berkolaborasi serta melihat kesempatan dalam semua peluang bisnis, apalagi dizaman serba cepat ini.” Kata Sirojul Fuad yang diketahui juga merupakan santri Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang itu kepada Edukratif.


Kontributor: Tomkur

Previous Post Next Post