5 Hati 1 Cinta

kali dibaca


Mengenal Karakter Tokoh


Nama: Didi 

Hobi: Renang dan baca novel

Kebiasaan:

Kalo lagi bete sering sekali baca novel dan renang jika lagi jenuh. Kacamata dengan frame hitam selalu hiasi wajahnya, berkulit sawo matang dan badan agak kurus. Cowok ini memang tipikal cowok yang romantis sekaligus narsis. Suka sekali merayu dan menganggu cewek dengan karya puisi-puisinya. Selalu buat orang yang ada disekitarnya merasa nyaman dan selalu bahagia serta tertawa karena tingkahnya yang terkadang unik dan lucu. Remaja berusia 17th ini juga termasuk orang yang analistis dan solutif, kalo PANDAWA FIVE lagi ada masalah ia sering sekali memberi jalan keluar dan sering sekali memberikan kritikan, semangat dan nasihat yang konstruktif.


Nama: Exel

Hobi: Bola volly dan makan bareng-bareng

Kebiasaan:

Olahraga di sore hari, editing foto. Remaja gaul berusia 17th dengan b-adan tegap agak gemuk dan berkulit sawo matang ini memang suka sekali dengan olahraga terutama bola voli dan futsal, dia juga suka sekali makan, 2 mangkok mie ayam tak kuasa mengenyangkan perutnya. Soal solidaritas gak perlu ditanyakan lagi, dia memang tipe cowok yang care bangets dengan teman, dengan motto “Sing nduwe yo sing ngekeki”. Dia juga rela menghabiskan uangnya untuk membuat temannya bahagia.


Nama: Made

Hobi: olahraga

Kebiasaan:

Bersih-bersih, mengaji dan memancing Cowok keren ini sering sekali dikira keturunan papua tulen, karena rambut keriting dan muka yang khas. Setiap sore di hari-hari tertentu biasanya ia latihan beladiri. Made juga termasuk tipe cowok yang rajin, disiplin tegas tapi juga sering out of date kalo soal IT dan hot issu terkadang temannya juga sering jengkel jika sikapnya itu muncul. Dia juga tipe cowok yang aktif penuh tanggung jawab dan termasuk orang yang mudah jatuh cinta, meski terkadang orang yang dicintai acuh dengannya.


Nama: Ilham

Hobi: Bermain bola volli, futsal dan belajar

Kebiasaan:

Berdiam diri di rumah dan main laptop, voli dan futsal di akhir pekan. Remaja mungil berkulit putih, cakep, berambut lurus memang jadi idola disekolahnya. Selain karena ketampanannya juga karena prestasi akademiknya. Eits tapi cowok ini suka malu-malu dan cuek bangets sama wanita, dan gak suka banyak omong, tapi cowok berusia 16th ini gak suka disalahkan meski salah. Temannya paling jengkel jika sikap egoisnya itu kambuh. Sering menghabiskan waktu di rumah sambil main laptop, ia juga termasuk anak mami bukan berarti manja, tapi kebebasannya agak diprotektif dan dibatasi ortunya.


Nama: Thomkur

Hobi: Nge-net dan voli

Kebiasaan: Online di malam hari dan voli di sore hari. Remaja 16th ini memang suka sekali online di malam hari. Disamping itu ia tipe cowok yang suka ngejailin teman satu gengnya, tak ada yang luput dari kejailannya. Selain itu dia juga tipe cowok yang mudah marah, keras kepala. Sikapnya itu selalu buat temannya geram. Cowok dengan badan tegap, berkulit sawo matang ini juga termsuk tipe cowok yang peduli dengan teman dan selalu memberi motivasi dan semangat kepada teman-temannya.


5 Hati 1 Cinta


Suatu pagi, di SMK Favorit di dusun yang damai penuh Cinta, terdapat 5 sahabat cowok yang kompak di dunia maupun di Akhirat. Mereka menyebut kelompoknya dengan sebutan PANDAWA FIVE.


Hari-hari yang mereka lalui penuh dengan kebersamaan, suka maupun duka, semua masalah mereka hadapi bersama, sesulit apapun itu.


Mereka begitu kokoh bak Semen TIGA RODA. Semua yang menghadang pasti mereka terjang, karena mereka bersemboyan : “FRIENDSHIP NEVER DIE”.


Hingga suatu ketika, datanglah Makhluk Hidup yang paling “sexy”, laksana Bidadari turun dari sepeda mini, yang baik hati, gak sombong & suka menabung. Gadis manis itu bernama “SITI KRIWIL”.


Pesonanya mampu membius semua cowok di Sekolah tersebut, tak terkecuali “PANDAWA FIVE”. Kelompok yang beranggotakan : Thomkur, Mamas, ilham, Exel & Made tersebut, telah Jatuh Cintrong pada Gadis itu.


Inilah kisah Cinta yang begitu melegenda seantero RT 0 RW 0. Bagaimana kelanjutan kisahnya, kita langsung aja menuju ke KTP…… “eh salah, maksudnya TKP….”


“Brow . , . , loe gi ngapain? Ko’ ngelamun di depan kelas sendirian ., ,?” ucap Didi, sambil mengetuk gigi Made dengan bollpoint.


Made kaget bukan kepalang. “Asem iu .,.. , get geti wong ilhow.,.,, , biasa ah, .gi ngelamunin de’ Lia, aku kangen pengen ketemu.”


“Kan kemaren dah ketemu, udah deh, . , , kalau ia emang pacar setia, ga’ bakalan ilang ko’ , . ! “ kata Didi sambil menepuk bahu Made.


“Oke brow , . ,aku percaya ko’, .! Eh, trus, gimana kabar pacarmu, .katanya gi sakit yo ., ., !?” balas Made dengan penasaran dengan kabar pacar Didi.


Didi menarik nafas panjang sambil menatap langit yang biru.


“Hu’umz….ia hari-hari ini ge sakit, aku bingung nich mau aku jenguk, tapi ia gak mau. Kenapa ya………..??”


“udah gak usah dipikir mungkin ia lagi pengen sendiri”. Kata made sambil menjotos lengan mamas agak keras. “ lebih baik kita pulang aja yuk”. Ajak Made, yang memang dari tadi gak sadar kalo bel pulang sekolah udah berbunyi.


Merekapun pulang bersama, sedangkan tomkur, exel, dan ilham, udah pulang tadi pagi, karena kelas mereka yang berbeda.


“Tit,,,tililit,,tilulut,,…bunyi hp milik exel, pertanda ada sms. “segera berkumpul di SMK, lebih cepat lebih baik, lanjutkan dan jalankan misi kita." Ucap Exel pelan, meniru isi sms dari thomkur yang katanya para adik kelas: omongannya yang tinggi dan dalam.


“Iyo…nda……” balas exell dan langsung dikirim ke nomor Thomkur. Langsung ia sambar jaket jins plus dan netbook kesayangannya.


Duooorrrr….pyar…pyar…bunyi ringtone hp dari Ilham yang tenyata calling dari Exel,, Dengan gaya malas ia mengangkat hpnya dan menerima calling Exell.”da pa Xell?’” ucap Ilham singkat padat jelas.


“Kamu udah dapat sms dari thomkur belum?, katanya hari ini kita disuruh kumpul di SMK!” jawab exell yang terbiasa dengan sikap malasnya ilham.


“Iyo………………..kie aku mau kesekolahan, pye.??”


“Bareng,a nda,…..!”


“Iyo tunggu di depan rumah..!’


“Siap….!’ Exel mengakhiri callingnya sambil menunggu cakcep di depan rumahnya.


Selang beberapa saat mereka pun pergi bersama ke sekolahan. Di sore hari yang cerah, berkumpullah seluruh personil PANDAWA FIVE di sekolahnya tercinta.


“Pye brow?.....udah siap dengan tugas baru kita??”. Ucap Thomkur yang memulai pembicaraan. Da tugas apa nda?’” Tanya Exell dengan rasa penuh ingin tahu.


“Besok ada job servis laptop di lab. Komputer, ada 10 penyakit lebih, pye….???”. lanjut Thomkur. ‘kenapa harus besok?????” lusa aja yach..!” pinta Made yang sepertinya ada masalah.


Dengan segera , Didi menyela,,”owch…..tidak bisa.., kalo lusa aku ada janji dengan pacarku” “terus bisamu kapan?” Tanya Thomkur.


‘Besok wae yo brow..” jawab Didi.


Made pun dengan cepat menerobos ajakan Didi, “ora iso….,besok aku mau ketemu dek Lia, coz nich menyangkut harga diriku sebagai cowok gentle, you know???”


“Hech….! Tiba-tiba Ilham menyela sambil menggedor meja didepannya.


”Sebenarnya kalian bisa kompak gak sich???!”


Suasana hening sejenak. “kalo bicara soal janji, sebenarnya besok aku juga ada janji dengan cewekku, aku pikir tadi kalian bisa kompak, tapi ternyata kalian lebih egois dari yang aku kira!”. Lanjut ilham dengan suara yang keras.


Dengan cekatan Thomkur mempertengahi perdebatan mereka. “udach…udach….kalian sebenarnya ge ngapain kok malah berantem sendiri-sendiri,..? akhir-akhir ini kenapa kita selalu bertengkar?!” Tiap ada tugas selalu gagal hanya karena kita ngurusi cewek masing-masing. Kenapa setelah kalian punya pacar jadi seperti kehilangan jiwa kekompakan yang selama ini kita jaga..!?, apakah ini akhir dari persahabatan kita?!.” Thomkur tak lagi bisa menahan emosinya.


“Ow…..gitu tho.?! Terus kenapa tiap kami butuh kamu selalu gak ada???? Kamu pasti juga sibuk dengan pacarmu kan?!” kamu selalu ngadain pertemuan di saat kami lagi gak ada janji dengan pacarmu”. Didi pun semakin marah dengan ucapan thomkur.”sebenarnya yang egois itu kami ato kamu hach…??!” Thomkur pun diam satu juta bahasa.


Suasana kembali hening hingga 30 menit tanpa suara.


Tiba-tiba Thomkur, Didi, Made, dan Ilham berteriak hampir bersamaan dengan nada yang kencang, “EXEL…………………..!!!!!!!!”


Ternyata exel yang sedari tadi memperhatikan, mendengarkan, menyimak dan mendiam diri hanyalah fiktif belaka.


Kami baru sadar ketika kami diam berpikir serius tentang masalah ini, ia malah tersenyum-senyum sendiri, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Karena ia sedang asyik smsan dengan pacarnya tentunya.


“Wadouwch…………” Exel berteriak karena kaget dan kesakitan sambil menutup kupingnya. “kamu tuch ya,,..nggak nyelesain masalah malah nambahin masalah”.


Kemarahan dari seorang made. ”kamu pasti juga sok sibuk dengan cewekmu kan? Gayamu sok merhatiin”. Tambah ilham yang makin kesal dengan ulah Exell.


“Udach…udach…, kalo gni terus kita gak pernah jalan, bakalan bubar”. Thomkur mulai putus asa dengan teman-temannya.


Begitulah, setiap mereka mengadakan pertemuan kerja, selalu gagal dikarenakan cewek yang belum jelas asal-usulnya.


Beberapa detik kemudian PANDAWA FIVE mengadakan pertemuan lagi. Mereka kini membahas tentang job kerja, tapi tentang masa depan geng mereka.


Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya mereka memutuskan untuk mempertemukan ceweknya masing-masing, untuk menjelaskan kondisi dan masalah yang tengah mereka alami.


Agar masing-masing cewek mengerti dan berharap bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut. “baiklah karena saya sebagai ketua geng ini, maka saya akan mempertemukan cewek saya dengan kalian”.


Thomkur mulai memutuskan dan akan memperkenalkan ceweknya besok di tempat yang telah ditentukan bersama.


Karena ia sebagai ketua geng, maka ia merasa perlu bertanggung jawab dan merasa perlu bertindak sebagai yang pertama memperkenalkan ceweknya, selanjutnya barulah teman-temannya.


Tok…tok…tok….”Assalamualaikum..”. salam Made, Exell, Didi dan Ilham hampir bersamaan sambil mengetok pintu.


Kreek….”Wa’alaikumsalam…” jawab thomkur sambil membukakan pintu rumahnya. “ ow….kalian tho, silakan masuk”. Mereka pun masuk ke dalam rumah.


Sejenak mereka melihat dari belakang, sesosok perempuan berpakaian muslim berwarna pink, menggenggam tas cantik dengan memegang HP ditanganya. Mereka berjalan menuju tampat duduk cewek tersebut yang dari tadi belum menampakkan wajahnya. “dek Ulya…..“ Thomkur memanggil pacarnya.


“Iya…yank.., da pa.??!” dengan tidak menoleh, Ulya menyambut, karena ia asyik bermain dengan HPnya. “kenalkan…., ini temen-temen gengku satu sekolah.” Sambil menggandeng Ulya, Thomkur memperkenalkan teman-temannya.


Ulya pun berdiri dengan langkah yang gemulai ia membalikkan badannnya menoleh kearah Made, Exell, Didi, dan Ilham.


Abad ini, tahun ini, bulan ini, minggu ini, hari ini, jam ini, menit ini sampai detik ini, cerita merubah segalanya.


“Kriwil…......................!!!!” Ucap keempat cowok tersebut serentak. Entah kaget, heran, tak percaya semua perasaan teraduk jadi satu.


Mereka mamastikan kalo ini bukan mimpi. Mereka tak menyangka, akan menemui kejadian seperti ini.


“Kalian kenapa?, kayaknya udah kenal sama pacarku, ada apa sich???!”. Tanya Thomkur dengan penuh keheranan.


Dengan panjang lebar mereka bercerita satu sama lain tentang kejadian yang sebenarnya. “Apa……ternyata pacar kita orangnya sama”.


Thomkur serasa tak percaya dengan apa yang terjadi. “trus….., kenapa kalian menggunakan nama yang berbeda untuk pacar kalian?” Tanya made dengan rasa ingin tahu.


Didi mulai jujur, “Aku takut mungkin dengan aku memalsukan nama pacarku , kalian tidak akan tahu kalo ia adalah kriwil, lagi pula aku menyangka dengan nama pacar kalian yang belum aku kenal aku berpiki jika orangnya pun pasti berbeda”.


Didi agak menyesal “ow,…………jadi selama ini kita tidak jujur satu sama lain ya?????” tegas Exell. “ternyata nama palsu cewek kita yang berbeda sebenarnya orangnya sama, iya kan????”


Ilham diam tak bisa berkata apa-apa, “mboch……..mboch….mboch,,,.” Hanya itu yang ia ucapkan.


Siti Kriwil yang dari tadi mematung, dan tak menyangka kalo cowok yang ia pacari ternyata satu geng, berlari keluar dengan rasa yang telah lulus sensor.


Personil PANDAWA FIVE saling memandang satu sama lain. Mereka akhirnya sadar, bahwa selama ini mereka telah tertipu daya oleh cinta yang fatamorgana.


Kini bibit-bibit persahabatan semen tiga roda yang kokoh tumbuh lagi. Mereka berjanji, bahwa persahabatan adalah segalanya.


Mereka akan benar-benar belajar dengan benar, sebelum mereka memutuskan untuk bercinta. Dalam suasana yang penuh kekompakan mereka berjanji dalam hati dan berkata “FRIENDSHIP NEVER DIE”


Karya: Mas Gakusei, Tomkur, dkk.

Previous Post Next Post