Mengurangi Pencemaran Lingkungan, Mahasiswi UIN Walisongo Semarang Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun

kali dibaca

 


Edukratifnews/Inspirasi - Berawal dari melihat banyaknya limbah minyak jelantah di rumahnya, Aflaha Lutfiatul Rokhimah (Anggota kelompok 86 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang), berinisiatif  mengolah limbah tersebut menjadi sabun. Minyak jelantah ini merupakan minyak bekas penggorengan bahan makanan dalam satu proses penggorengan, yang kemudian disimpan beberapa waktu untuk digunakan lagi. 


Minyak jelantah memiliki kandungan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh jika terus dikonsumsi. Kandungan senyawa karsinogenik pada minyak jelantah terbentuk akibat proses penggorengan yang dilakukan berulang kali. Berdasarkan berbagai sumber, batas penggunaan maksimal minyak sawit untuk menggooreng adalah 3 kali pakai.pada gilirannya, jika dikonsumsi secara terus menerus, minyak jelantah dapat meningkatkan resiko terkena kanker, penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan lain-lain. 


Selain berbahaya bagi tubuh, senyawa yang terkandung pada minyak jelantah juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti penyumbatan saluran air, serta pencemaran air dan tanah. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan ke saluran air dapat menyebabkan penyumbatan, saluran air yang kotor dan tersumbat ini kemudian bisa menjadi sarang berkembangnya bakteri dan berisiko menimbulkan penyakit. 


Selain itu, jika limbah minyak jelantah ini mengalir ke sungai dan berakhir di laut akan menyebabkan pencemaran yang lebih serius. Minyak jelantah yang mengapung dipermukaan air dapat menghalangi sinar matahari, sehingga tumbuhan laut tidak dapat melakukan metamorphosis dan kandungan oksigen di laut pun jadi menurun. Pada permukaan tanah, jika limbah terserap maka dapat menyebabkan tanah akan menjadi keras sehingga kemudian dari pencemaran ini dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir.


Oleh karena itu, menurut Aflaha untuk mengurangi dampak buruk dari pembuangan limbah minyak jelantah ini diperlukan adanya pengelolaan yang tepat. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi sabun. 


“Pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi sabun ini sangat mudah dan murah untuk dipraktikan dirumah. Dengan pengelolaan seperti ini selain mencegah dampak pencemaran lingkungan, kita juga dapat menghemat biaya untuk membeli sabun cuci“ Ucap Faqih, anggota kelompok 86 KKN RDR 77 UIN Walisongo.


“Bahan yang kita perlukan untuk membuat sabun ini cukup sederhana, yakni hanya dengan tiga bahan utama, yakni minyak jelantah, soda api, air, serta bahan tambahan yakni pewarna dan bibit parfum”.


Berikut cara pembuatan sabun dari minyak jelantah:

1. Masukkan air sebanyak 150 ml ke dalam wadah atau mangkuk plastic

2. Tuangkan 40 gr soda api, lalu aduk hingga tercampur rata. Diamkan hingga mencapai suhu ruangan

3. Tambahkan 250 ml minyak jelantah yg sudah disaring, lalu aduk hingga mengental seperti adonan kue

4. Setelah adonan mengental, tambahkan pewarna dan bibit parfum yang diinginkan

5. Tuangkan ke dalam cetakan. Lalu diamkan hingga mengeras

6. Sabun bisa digunakan.


“Namun perlu diingat, bahwa  sabun ini hanya bisa digunakan untuk menyuci piring atau pakaian, tidak disarankan digunakan untuk kulit mengingat bahan yang digunakan merupakan limbah” Tambah Aflaha.


Tim redaksi: Edukratif News



Previous Post Next Post