Vaksinasi covid-19 untuk Kemajuan Kesehatan Diri sendiri dan Masyarakat

kali dibaca

Pemerintah telah menetapkan bahwa pandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana non-alam. Hingga tahun 2021 Pandemi covid-19 masih berlanjut melanda Indonesia dan memerlukan penanganan lanjutan, khususnya dengan secara aktif mendorong penegakkan protokol kesehatan masyarakat terus dihimbau untuk terus memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta membangkitkan kesiapan masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Program vaksinasi terus digencar oleh pemerintah untuk terus meningkatkan Kesehatan masyarakat. Vaksinasi merupakan istilah yang berarti Salah satu bentuk imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin merupakan suatu antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.


Data dari situs resmi vaksin.kemkes.go.id per tanggal 11 November 2021 pukul 12.00 WIB menunjukan bahwa 62 per 100 penduduk sasaran vaksinasi sudah mendapatkan dosis pertama (target total sasaran vaksinasi sampai tahap akhir 208,265,720). Sasaran vaksinasi untuk tenaga Kesehatan, lanjut usia, petugas public, masyarakat rentan dan masyarakat umum, usia 12-17 tahun. Total vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 61.53% dan untuk dosis 2 39.23%.


Upaya global untuk mengurangi efek pandemi, dan untuk mengurangi dampak kesehatan dan sosial ekonomi, sebagian besar bergantung pada upaya pencegahan (Di Gennaro et al. 2020). Upaya besar dari komunitas ilmiah dan industri farmasi yang didukung oleh dukungan pemerintah diarahkan untuk mengembangkan vaksin yang efektif dan aman untuk SARSCoV2. Menurut WHO (2020) upaya tersebut diwujudkan dengan disetujuinya beberapa vaksin untuk penggunaan darurat.


Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut.


Sosialisasi dilakukan oleh dr. Inke Lubis, SpA, PhD tentang Vaksinasi. Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin melalui disuntikkan maupun diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu. Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit dan menjaga kondisi tubuh. Vaksin membantu menciptakan kekebalan tubuh untuk melindungi Anda dari infeksi tanpa mengakibatkan efek samping yang membahayakan. Dengan vaksinasi Covid-19 bisa melindungi tubuh dengan menciptakan respons antibodi di tubuh tanpa harus sakit karena virus corona. 


Vaksin yang digunakan dalam kegiatan Vaksinasi saat ini yaitu Sinovac. Vaksin Covid-19 Sinovac adalah vaksin asal China berjenis virus mati yang kini sudah didatangakan Indonesia sebanyak 1,2 juta vaksin. Vaksin Covid-19 Sinovac dari China yang tergolong vaksin virus mati, sudah mendapat izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin virus corona (Covid-19) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin Sinovac adalah vaksin berjenis inactivated vaccine atau virus mati. Secara singkat inactivated vaccine adalah vaksin menggunakan versi lemah atau inaktivasi dari virus untuk


Bila diberikan kepada seseorang, vaksin akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap penyakit tertentu, misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan vaksin COVID-19 untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan cara disuntik. memancing respons imun. Vaksin inactivated memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu untuk mendapatkan imunitas berkelanjutan terhadap penyakit. Orang yang Sudah Tertular dan Sembuh dari COVID-19 Perlu Divaksinasi Ini karena risiko kesehatan yang para terkait COVID-19 dan fakta bahwa infeksi ulang COVID-19 sangat mungkin terjadi. Vaksin harus diberikan pada seseorang yang pernah terinfeksi COVID19. 


Saat ini, para ahli belum mengetahui sampai kapan seseorang terlindungi dari sakit lagi setelah sembuh dari COVID-19. Kekebalan tubuh yang didapatkan seseorang dari infeksi (kekebalan alami), bervariasi pada setiap orang. Beberapa bukti awal menunjukkan kekebalan alami mungkin tidak bertahan lama. Namun, hal ini masih dipelajari lebih lanjut. Sementara ini, prioritas vaksin akan difokuskan pada mereka yang belum tertular terlebih dulu. Vaksin Melindungi Tubuh dari Infeksi COVID-19 Vaksinasi COVID-19 bekerja dengan membentuk sistem kekebalan tubuh tentang bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19, dan melindungi tubuh dari infeksi COVID-19. Badan pengawas obat dan makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberikan izin atas penggunaan vaksin Sinovac. Masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan serta halal atau tidaknya vaksin Sinovac. 


Pertama adalah efikasi. Berdasarkan uji klinis fase 3 yang telah dilakukan di Bandung, vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen Angka ini sudah memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh World Health organization (WHO). 


Kedua adalah efek samping. Dikatakan jika vaksin Sinovac buatan china ini, tidak memiliki efek samping yang serius, Ketiga adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI pada 11 Januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan suci dan halal. 


Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat islam selama keaamannya terjamin, Keempat adalah reaksi, Sesaat setelah divaksin, akan ada beberapa reaksi, seperti kemerahan, demam, nyeri otot, sakit kepala,dan lain sebagainnya. Berbagai asumsi tentang aman dan tidaknya serta halal atau tidaknya, telah terjawab. Maka dari itu sudah sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah agar kasus Covid-19 di indonesia dapat semakin berkurang serta pandemi segera berakhir.


Akhir-akhir ini usaha pemerintah untuk mengkampanyekan vaksinasi covid-19 membuahkan hasil yang makin membaik. Komunikasi yang jelas dan konsisten oleh pejabat pemerintah sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap program vaksin. Ini termasuk menjelaskan cara kerja vaksin, serta cara mengembangkannya, dari perekrutan hingga persetujuan peraturan berdasarkan keamanan dan kemanjuran. Kampanye yang efektif juga harus bertujuan untuk menjelaskan dengan hati-hati tingkat keefektifan vaksin, waktu yang dibutuhkan untuk perlindungan (dengan berbagai dosis, jika diperlukan) dan pentingnya cakupan seluruh populasi untuk mencapai kekebalan komunitas. 


Program vaksinasi covid-19 diharapkan dapat meningkatkan Kesehatan masyrakat dan membangkitkan beberapa sektor ekonomi, social, Pendidikan. Dan, tak bisa dipungkiri hampir 100% peserta didik terkena dampaknya Akibat dari pandemi covid-19,


Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat ini. Dampak belajar dengan cara Daring maupun Luring masih menyisakan masalah, diantaranya jaringan internet, juga kuota internet dan peserta didik serta orang tua sudah bosan dengan masalah ini termasuk tenaga pendidik,


Maka dari itu Vaksinasi ini sangat penting sekali. Pelaksanaan vaksinasi yang sejak awal ditujukan kepada tenaga pendidik dan kependidikan akan dilaksanakan sebagaimana prosedural medis dengan diadakan terlebih dahulu pengecekan kondisi kesehatan calon penerima vaksin medis melalui angket dan tensi darah. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah efek samping daripada vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan pada tubuh peserta.


Salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah (KKN RDR) angakatan ke-77 turut membantu program vaksinasi.  Harapannya selama proses KKN berlangsung, Kelompok 70 KKN RDR dapat menjalankan program kerja yang telah disusun. Selain membagikan informasi melalui beberapa social media, program kerja yang telah disusun oleh kelompok 70 KKN RDR adalah berkegiatan sosial. 


Serangkaian program kerja dibuat untuk terjun ikut serta membantu masyarakat. Sebelum membantu program vaksinasi, ada pula program pembagian masker dan hand sanitizer secara gratis untuk masyarakat. Membagikan flyer lokasi vaksin untuk mempermudah masyarakat.


Sumber : Astuti, N. P., Nugroho, E. G. Z., Lattu, J. C., Potempu, I. R., & Swandana, D. A. (2021). Persepsi Masyarakat terhadap Penerimaan Vaksinasi Covid-19: Literature Review. Jurnal Keperawatan, 13(3), 569-580.


Dewi, S. A. E. (2021). Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi Covid 19. Health Care: Jurnal Kesehatan, 10(1), 162-167.


Lamirin, L., Nuriani, N., Sentosa, H., & Liana, L. (2021). Sosialisasi dan Vaksinasi COVID-19 Kepada Tenaga Pendidik serta Kependidikan di Perguruan Buddhis Bodhicitta Medan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bodhi Dharma, 1(1), 21-28.


Previous Post Next Post